Selasa, 10 November 2009

Aurora, Fenomena Alam Menakjubkan

Kamu masih ingat film Brother Bear? Ada adegan ketika roh-roh leluhur Kenai dan Koda turun dalam bentuk cahaya berwarna-warni dari langit. Nah, cahaya aneka warna di langit itulah yang disebut aurora.

Aurora Borealis di langit Alaska. Foto: destination360.com

Aurora adalah pancaran cahaya di bagian atas atmosfer yang biasanya disebabkan oleh partikel-partikel berenergi yang memasuki atmosfer dari atas. Definisi ini membedakan aurora dari berbagai bentuk cahaya lain di udara. Juga membedakan aurora dari cerahnya langit karena refleksi atau pancaran sinar matahari. Berbagai bentuk cahaya lain yang Nesi maksud adalah cahaya yang memiliki energi internal seperti contohnya petir.

Asal Aurora
Di bumi, partikel-partikel energi yang membentuk aurora datang dari lingkungan magnetosfer. Partikel-partikel energi ini kebanyakan berupa elektron. Meskipun demikian, proton juga bisa membentuk aurora. Fenomena aurora terjadi pada saat partikel-pertikel yang berasal dari angin matahari menembus bagian atas atmosfer, yaitu ionosfer, melalui bagian kutub bumi.

Ketika partikel tersebut bertumbukan dengan atom atau molekul yang ada di ionosfer, partikel ini menghasilkan pancaran cahaya yang spektakuler. Di sebelah utara, cahaya itu disebut dengan aurora borealis; dan di selatan disebut aurora australis dengan panjang cahaya beribu-ribu kilometer dan ketebalan kurang dari satu kilometer.

Aurora Australis berwarna ungu. Foto: mso.anu.edu.au

Penyebab langsung aurora adalah percepatan partikel-partikel berenergi. Energi tersebut didapat dari interaksi lapisan magnetosfer bumi dengan angin matahari. Magnetosfer adalah ruang yang mengelilingi bumi. Kita memiliki magnetosfer karena adanya medan magnet bumi. Medan magnet ini membentang ke luar angkasa hingga dibatasi oleh angin matahari.

Indahnya Warna-Warni Aurora
Energi yang dilepaskan pada saat partikel tersebut bertubrukan dapat dilihat secara visual melalui warna cahaya yang berbeda-beda. Warna yang terlihat bergantung pada ketinggian dan jenis molekul yang ada.

Pada ketinggian di atas 300 km partakel tersebut bertumbukan dengan atom hydrogen menimbulkan warna aurora kemerah-merahan Q. Ketinggian 140 km, tumbukan dengan molekul oksigen menimbulkan aurora biru atau ungu W. Ketinggian 100 km, partikel bertumbukan dengan atom oksigen dan nitrogen menimbulkan cahaya warna hijau atau merah muda E.

Bentuk aurora borealis ini lucu ya. Foto: hickerphoto.com

Mau Melihat Aurora?
Tempat tebaik untuk menyaksikan aurora adalah di daerah dataran tinggi bagian utara pada musim dingin. Seperti contohnya Alaska, Kanada, dan daerah Skandinavia. Waktu terbaik melihat aurora adalah ketika langit cerah dan gelap. Oleh karena itu iklim serta waktu matahari tebit dan terbenam penting diketahui supaya bisa menyaksikan fenomena alam ini. Kamu bisa saja melihat aurora sepanjang malam dari senja hingga fajar menyingsing.

http://kidnesia.com/Kidnesia/Tanya-Nesi/Sains/Aurora

Tidak ada komentar:

Posting Komentar